September 21, 2016

My Sister's Potterhead Side

(This post is written by my sister. Enjoy!)


Beberapa minggu terakhir ini gue sama sodara gue lagi kena demam Harry Potter untuk kesekian kalinya. Harry Potter jadi bahasan asik dan berhasil mengalihkan sebagian perhatian gue dari si Tjabe (Byun Baekhyun).

Film Harry Potter pun gue tonton lagi untuk kesekian kalinya. Bulan Agustus kemarin sebuah stasiun TV swasta menayangkan film seri Harry Potter. Gue sama sodara gue nobar dan sekali dua kali, tiga kali, dan berkali-kali kita komen apa pun tentang scene yang lagi kita tonton. Berisik dan annoying banget lah pokoknya. Kita nonton di rumah nenek dan alhamdulillah nenek gak keganggu sama sekali sama ulah cucu-cucunya ini. Nenek emang gitu ya, lebih sabar sama cucunya wehehehe.


Gue lagi in the middle of bikin Horcrux (video tutorialnya disini) waktu nonton 'Harry Potter and the Goblet of Fire'. Jadi sambil nonton gue nyambi bikin Horcrux yang tentu aja memecah konsentrasi gue. Tapi ya bodo amat seri keempat ini bukan favorit gue wkwkwkwk.

Setelah seri keempat selesai tayang, gue sama sodara gue nunggu-nunggu banget akhir pekan selanjutnya seri kelima dan keenam tayang. Penantian gue berakhir dengan kekecewaan. Stasiun TV yang bersangkutan tidak menayangkan seri kelima dan keenam. Kamvvret. Gue terlalu banyak berharap. Meskipun di laptop udah ada film Harry Potter lengkap, nonton filmnya langsung di TV itu lebih greget kalo menurut gue. Sama banget rasanya kalo lagi jalan-jalan di mall trus tiba-tiba ada lagu EXO yang diputer hahahaha. #fangirl

Baru-baru ini sodara gue men-download lagi semua seri Harry Potter. Kali ini berhasil dapet yang HD. Ahey!

Maraton pun siap dijalani. Nonton film mulai dari yang pertama. Saking seringnya nonton, gue hafal sama jalan ceritanya. Jadi udah gak memfokuskan seluruh perhatian ke jalan ceritanya. Banyak hal-hal menarik lainnya yang minta banget diperhatikan. Contoh gampangnya? Seeker dari tim Slytherin di 'Harry Potter and the Sorcerer's Stone' ehehehehe.

Gue sama sodara gue langsung bahas apa pun yang sebenernya gak penting terlintas di pikiran waktu lihat si mamas Seeker. Sodara gue sempet kepo siapa pemerannya dan waktu tau dia punya akun instagram langsung deh cus ke instagramnya bersiap stalking. Eh dikunci. Yaudah serah lo deh, Mas.

Selama nonton seri yang pertama ini sodara gue sempat nyeletuk dua kali gimana caranya si Quirrell tidur sementara di belakang kepalanya ada mukanya Voldemort. Gue gak dapet jawaban dan akhirnya gue ikutan nyeletuk asal: mungkin ini alasan kenapa Voldemort gak punya hidung. Quirrell tidur ya tidur aja. Bodo amat sama parasit yang nemplok di belakang kepalanya. Toh si parasit Voldemort juga gak bisa apa-apa kalo mukanya keteken ke bantal sampe idungnya rata tinggal lubangnya doang.

Maraton berlanjut ke seri kedua, 'Harry Potter and the Chamber of Secrets'. FAVORIT GUE!

Ruang rekreasi asrama Slytherin muncul di seri kedua ini. Pikiran gue langsung melayang membayangkan gue berada di dalam sana dan memandang ke jendela yang langsung mengarah ke kedalaman danau Hogwarts. Membayangkan makhluk bawah air yang ukurannya berkali-kali lipat dari ukuran manusia melintas di depan mata itu rasanya creepy dan menghipnotis...

Makhluk besar lain yang muncul di film kedua ini adalah Aragog, king of Arachnids. Scene Harry dan Ron berada di sarang Aragog memancing munculnya komentar gue dan sodara gue. Sodara gue yang sebelumnya suka Ron Weasley (sebelum secara mendadak berpaling ke Bill Weasley) berkali-kali bahas ekspresi ketakutan Ron saat berada di sarang laba-laba dan dikelilingi puluhan atau mungkin ratusan anak-anak Aragog. Sodara gue tiba-tiba nyeletuk nanya gimana caranya Aragog beranak pinak. Iya sih ya, gimana caranya? Apa ada queen of Arachnids? Gue belum baca buku karangan Newt Scamander jadi gue gak tau Aragog itu beast yang gimana :P

Mundur sedikit ke belakang. Ke scene Harry masuk ke dalam memori Tom Riddle 50 tahun yang lalu melalui diary lusuh milik Tom. Saat itu Tom masih berusia 16 tahun. GANTENG.

Karena ketampanan Tom Riddle ini, gue dan sodara gue langsung bahas tentang cewek-cewek di Hogwarts pada masanya. Imajinasi gue sama sodara gue...

Tom dikagumi banyak gadis di Hogwarts. Sayangnya gak ada yang berani deketin. Tapi ada satu gadis pemberani yang berusaha mendekati Tom... tapi kemudian menjauh lagi karena merasa Tom menakutkan...

...atau gak jadi menjauh deh. Kan Tom pintar bermanis-manis mulut kalo ada maunya. Jadi si gadis ini dimanfaatin aja buat mencapai tujuan Tom mengumpulkan pengikut yang juga buat dimanfaatkan buat mencapai tujuannya sendiri.

Yah kenapa deh malah jadi alur fanfic.

Eh ngomong-ngomong soal fanfic, gue sempet cari fanfic Tom Riddle karena gue gak rela dia jadi jelek gak punya hidung. Gue dapet di wattpad satu fanfic yang ceritanya paling bagus menurut gue.

Balik lagi ke filmnya. Ke scene Harry berada di Kamar Rahasia bareng Ginny, Tom, dan Basilisk. Gue gak tau kenapa waktu scene ini imajinasi gue jadi agak pervert.

Waktu Harry dikejar-kejar Basilisk, Tom tinggal berdua aja sama Ginny di ruang utama Kamar Rahasia. Bosen nungguin Harry Basilisk balik, Tom memandang Ginny yang terkulai di lantai Kamar Rahasia yang dingin. Entah kenapa Tom tiba-tiba merasa tak tega membiarkan Ginny terkulai mengenaskan. Ginny gadis manis yang telah mencurahkan segala keluh kesahnya kepada Tom melalui diary milik Tom yang sebelumnya diselipkan oleh Lucius Malfoy di kuali Ginny ketika Ginny dan keluarga Weasley di toko buku Flourish and Blotts.

Tom memandang Ginny. Mengamati gadis kecil yang telah mencurahkan isi hatinya kepadanya. Singkat cerita, Tom, tanpa ia sendiri sadari, bisa merasakan hal yang selama ini tidak pernah dia rasakan sebelumnya: pri-kemanusiaan(?).

Hatinya tergerak untuk menyelamatkan Ginny. Tom berlutut di samping Ginny bermaksud untuk menggendong gadis kecil itu dan keluar dari Kamar Rahasia. Ginny terbangun saat Tom menyentuhnya. Ginny memandang Tom sedikit ngeri bercampur kagum karena ketampanan Tom. Tom tersenyum ramah pada Ginny. Kok bisa sosok sedingin dan semisterius Tom bisa berlaku demikian? Apa dia memang penuh teka-teki seperti namanya, riddle yang memang berarti teka-teki... Ataukah Tom mulai bisa merasakan -seperti kata Dumbledore- cinta...

Dan di sinilah hal pervert yang ada di pikiran gue terjadi...

...

...

Setelah sembilan bulan sepuluh hari kucing-kucingan dengan Basilisk, Harry berhasil keluar dari labirin pipa Kamar Rahasia yang rumit disusul oleh Basilisk. Harry dan Basilisk kaget melihat Tom dan Ginny yang sedang menggendong Tom Riddle generasi III yang (dalam imajinasi gue) mirip sekali dengan Tom (hahaha). Harry dan Basilisk menyadari apa yang telah terjadi dan merasa sangat terpukul. Bagaimana bisa Ginny berbuat demikian sementara Harry berjuang mati-matian melawan Basilisk. Basilisk juga tak kalah terpukul dengan Harry. Kenapa majikannya tega memperdayanya untuk mengejar Harry agar dia bisa berdua saja dengan Ginny. Tapi keduanya juga menyadari bahwa tak seharusnya mereka membiarkan laki-laki dan perempuan berduaan di tempat sepi.

Basilisk kembali masuk ke dalam sarangnya di balik relief raksasa wajah Salazar Slytherin si pendiri Kamar Rahasia, sementara Harry yang memang berjiwa besar kembali ke kastil yang berada di atas Kamar Rahasia.

Tom, Ginny, dan Tom Riddle generasi III pun meninggalkan Kamar Rahasia dan hidup bahagia di Rumah Riddle._ Yaaaaay!!! \(^0^)/

Nah kalo ceritanya kayak gini kan Tom tetep ganteng dan gak perlu sampai kehilangan hidung gara-gara jadi parasit di belakang kepala Quirrell. Dan yang paling penting: gak sampai berpasangan dengan Bellatrix di masa tuanya. Hahahahaha.

Lanjut ke 'Harry Potter and the Prisoner of Azkaban'Seri favorit gue setelah 'Chamber of Secrets'!!! Well, sebelum 'Harry Potter and the Half-Blood Prince' menyerang hehehe ada Tom Riddle kesayangan ehehehe.

Di seri ketiga ini gue sayangnya gak dapet ide buat bikin ff atau nge-zonk-in Voldemort. Jadi lanjut deh ke 'Harry Potter and the Goblet of Fire'.

Jeng jeng jeng... ide bikin ff juga gak muncul waktu gue liat seri keempat ini. Tapi gue seneng liat rumah mendiang keluarga Riddle ditampilkan. Yah meskipun nggak dalam bentuk yang selayaknya sih ya. Rumah yang dulu megah dan menjadi tempat tinggal seorang pemuda tampan bernama Tom Riddle Sr. beserta ayah dan ibunya, Thomas Riddle dan Mary Riddle, di seri keempat kondisinya berubah total menjadi tak terawat dan terkesan menyeramkan. Ketiga penghuninya dibunuh secara magis beberapa tahun sebelumnya. Pelakunya? Tak lain dan tak bukan adalah Tom Marvolo Riddle, anak dari Tom Riddle Sr., otomotis cucu dari Thomas Riddle dan Mary Riddle. Duh Tom lo tuh ya ganteng-ganteng tapi kenapa deh kelakuan bengis banget. Tanya JK Rowling.

Seri kelima, 'Harry Potter and the Order of the Phoenix', gue tonton sendirian tanpa nunggu sodara gue. Gue lagi sakit waktu itu. Gak masuk kerja. Daripada bosen cuma baring-baring gak jelas yaudah mending nonton film.

Di menit-menit awal eh si Voldemort udah nongol ajin di stasiun kereta. Pala gue langsung sakit. Berbeda dengan Harry Potter, penyebab rasa sakit di kepala gue bukan bekas luka berbentuk sambaran petir, tapi luka tak kasat mata yang ditorehkan JK Rowling secara gak langsung karena membuat tokoh si tampan Tom Riddle berubah jadi monster tak berhidung bernama Voldemort. "Pala lo sakit karena lo liat setan. Voldemort kan setan." Kata temen gue di WhatsApp waktu gue nyeletuk soal kepala gue yang sakit waktu liat Voldemort. Harry, I know how you're feeling LOL.

Gue lagi-lagi baper saat scene Voldemort vs. Dumbledore di Kementrian Sihir. Dumbledore tetep manggil Voldemort dengan nama Tom. Yang terlintas di benak gue saat nama Tom disebut adalah sosok Tom Riddle di seri kedua dan keenam secara bergantian. Tapi yang ada di depan mata malah si monster tak berhidung. Makin sebel aja gue sama Voldemort. Bagi gue (dan Ginny hahaha), sosok Tom Riddle dan Voldemort adalah dua sosok yang berbeda.

Beberapa hari setelah gue nonton di laptop, eh seri kelima ditayangin di TV. Lebih malam daripada seri-seri sebelumnya. Gue masih sakit dan gak bisa banget buat begadang bela-belain Harry Potter. Sodara gue nonton sendirian dan kayaknya sih sampe filmnya selesai.

Cus 'Harry Potter and the Half-Blood Prince'. Yeay!!!

Gue suka waktu Dumbledore ngerapiin rumah yang diacak-acak secara sihir oleh Slughorn sendiri. Dan momen berubahnya sofa menjadi Slughorn itu gue suka banget. Udah liat behind the scene-nya juga jadi kesannya makin keren aja jadinya hehehe.

Gue anteng nonton waktu scene Tom Riddle umur 16 tahun hahaha. #fangirl

Di awal kemunculannya di memori Slughorn yang dimodifikasi Tom keliatan semacam pesolek kalo menurut gue. Tapi lama-lama creepy juga komuknya. Umur segitu ceritanya dia udah bunuh ayah sama kakek neneknya dan bikin pamannya dijeblosin ke penjara Azkaban. Gilak ya anak hasil ramuan cinta kelakuannya ckckck.

Di alinea sebelas tulisan ini gue bertanya-tanya tentang Queen of Arachnid yang gue masih sangsi akan keberadaan makhluk tersebut. Dua hari yang lalu saat baca 'Harry Potter and the Chamber of Secrets' (versi bahasa Inggris) yang bagian Aragog, akhirnya terjawablah pertanyaan yang sebetulnya sudah bisa terjawab seandainya gue lebih memperhatikan Aragog saat baca 'Harry Potter dan Kamar Rahasia' dulu. Maaf maaf nih Gog, gue fokusnya kan ke Oliver Wood sama Tom Riddle hehehe.

"When I was discovered, and blamed for the death of a girl, he protected me. I have lived here in the forest ever since, where Hagrid still visits me. He even found me a wife, Mosag, and you see how our family has grown ..." - from 'Harry Potter and the Chamber of Secrets'

Aragog tamat. Lanjut ke 'Harry Potter and the Deathly Hallows'.

Bukan seri favorit gue. Udah.

Eh bentar. Di seri terakhir ini katanya ada Oliver Wood muncul. Hah?????? Masa sih??? Di menit ke berapa??? Kok gue gak tau??? *katanya ngefans??*

Ternyata setelah gue selidiki(?), iya emang ada Oliver Wood. Tapi cuma sekelebat doang. Naik sapu sama bilang "Come on!" di scene Battle of Hogwarts. Pfffft cuma lewat terbang doang. Kirain muncul sejelas-jelasnya kek di seri pertama dan kedua.

Yaiyalah nyet kan ceritanya 'Harry Potter and the Deathly Hallows', bukan 'Oliver Wood and the Quidditch Pitch' *selftalk*

Bye!


*

No comments :

Post a Comment

Halo! Terima kasih sudah membaca dan meninggalkan komentar. Komentar yang masuk akan dimoderasi terlebih dahulu.

Back to Top